Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 06.06.2016 - RENUNGAN MALAM

MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
SENIN, 6 JUNI 2016
RENUNGAN MALAM
¯KJ. 385 : 1 – Berdoa
MENGAPA KUATIR?

Matius 6 : 25 - 34
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (ay.25).
M

enurut seorang dokter Onkologi atau ahli penyakit kanker, sebenarnya di dalam diri setiap orang, terdapat benih sel-sel yang bisa berkembang menjadi liar, tidak beraturan, menjadi sesuatu yang ganas.  Itulah sel kanker. Lebih lanjut dikatakan bahwa 90% pemicu sel ini menjadi liar, yakni pada waktu orang tersebut mengalami stres, kuatir, dan ketakutan akan masa depan. Sementara 10% unsur yang dapat memicunya adalah karena makanan. Itulah sebabnya Tuhan berpesan, “Jangan kamu kuatir akan hidupmu!”
Yesus ingin mengubah cara pandang kita sekaligus mau mengingatkan kita bahwa kebutuhan dalam hidup tidak sama dengan kehidupan itu sendiri. Makanan, pakaian, tempat tinggal, dan harta adalah penunjang kehidupan. Kita diajak Yesus untuk menghargai hidup berdasarkan kasih dan perhatian-Nya, sama seperti yang telah dilakukan-Nya kepada burung-burung di langit (ayat 26), bunga bakung di ladang (ayat 28), yang diperhatikan dan dipelihara oleh Tuhan yang sedemikian baiknya. Jadi jika kita nau diberkati, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka segala sesuatunya akan ditambahkan dalam hidup kita. Adapun Kerajaan Allah bukanlah berbicara tentang pemenuhan akan kebutuhan jasmani, tetapi pemenuhan akan soal-soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita.
Apa yang diungkapkan oleh Yesus ini bukan berarti orang Kristen tidak boleh kuatir akan masa depan, keluarga dan anak-anak kita. Namun orang Kristen yang mempunyai hubungan pribadi dengan Allah, bergantung kepada-Nya, maka Ia tidak hanya mencukupi, tapi juga mengarahkan masa depan kita, termasuk pelayanan dan kesaksian kita. Tuhan tahu apa yang menjadi kebutuhan kita. Firman Tuhan ini menuntut kita membuat komitmen mutlak hanya kepada-Nya saja. Dengan menempatkan Allah sebagai Tuhan, kita perlu belajar mengimani pemeliharaan dan kuasa-Nya yang mengasihi kita.


¯KJ. 385 : 2
GDoa: (Terima kasih ya Tuhan atas berkat dan pemeliharaan-Mu dalam hidup ini sehingga kami tidak perlu kuatir)

A.S.P/MAJI

Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~ Bait 1 Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku Kepada sesama harus 'ku beri, biar semua orang rasakan damaiNya. Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku 'Ku ingin bagikan damai yang kualami dihidupku, supaya bumi pun penuh dengan damaiNya. Bait 2 Damai sejahtera mu lai  dari diriku; damai di dunia itulah harapanku. Dengan Allah Bapa, mari satulah, kita membawa damai ke dalam dunia Damai sejahtera mu lai  dari diriku di tiap langkah, ikrarku tetap teguh Setiap hari hidupku s'lalu membawa damai kekal damai di dunia mu lai  dari diriku.