MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
KAMIS, 9 JUNI 2016
RENUNGAN MALAM
¯KJ. 365b : 2 – Berdoa
MEMBAYAR UTANG
Roma 1 : 8 – 15
Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada bukan orang Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar (ay.14)
Berkaitan
dengan utang, kita akan bertemu dengan orang-orang antara lain : mereka yang
berutang dan merasa harus segera melunasi utang itu. Namun ada juga mereka yang
berutang namun tidak pernah merasa memiliki utang. Oleh sebab itu, tidak pernah
terlintas dalam pikirannya untuk membayar utang, karena ia sendiri merasa tidak
punya utang. Maka respon dan pikiran yang benar mengenai utang adalah dari
mereka yang sadar bahwa ia berutang, karena itu yang namanya utang ya harus
dibayar.
Setiap
orang sebenarnya punya utang kepada sesamanya. Utang uang yang dibayar uang,
demikian juga utang Injil, seperti yang dikatakan Paulus. Dalam ay.14, Paulus
mengaku bahwa dirinya berutang Injil kepada banyak orang. Dia telah
diselamatkan oleh Injil, dengan satu konsekuensi: Injil itu harus diteruskan,
dibagikan, dan ditawarkan kepada semua orang. Selama masih ada orang yang belum
berjumpa dengan Injil, terlepas apakah dia akhirnya mau percaya atau tidak,
kita berutang Injil kepada orang itu. Selama kita belum memberitakan Injil
kepada setiap orang dan segala bangsa kita masih berutang. Kerinduan Paulus: “Aku
ingin memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.” (Rm. 1:15).
Utang Injil bukan hanya dialami Paulus semata, melainkan
dalam diri setiap orang percaya kepada Kristus, yang telah diselamatkan oleh
Injil. Dalam iman kepada Yesus Kristus, kita sesungguhnya adalah orang-orang
yang berutang Injil. Jika demikian, apa yang harus kita lakukan? Kita harus
segera membayar lunas utang itu. Bagaimana caranya? Dengan pelayanan dan
kesaksian kita kepada mereka yang belum mengalami Injil Kristus yang
membebaskan. Sudahkan kita melunasi utang Injil kita dengan hidup dalam
kebenaran dan menyaksikan kebaikan Tuhan?
¯KJ. 365b : 2
GDoa : (Allah Pengasih di dalam Kristus, biarlah kami
menyadari akan keberadaan kami yang berutang untuk memberitakan Injil bagi
jiwa-jiwa yang membutuhkan kabar keselamatan)
A.S.P/MAJI