Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 11.06.2016 - RENUNGAN MALAM

MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
SABTU, 11 JUNI 2016
RENUNGAN MALAM
¯KJ. 413: 1 – Berdoa
DALAM PIMPINAN-NYA

Roma 1 : 28 – 32
Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas (ay.28)

Kepercayaan kita pada Allah, tentu sangat dipengaruhi bagaimana kita memandang Allah. Seharusnya kita memahami bahwa Allah bagaikan udara bagi manusia, dan air bagi ikan. Menurut Kej.2:7, tanpa napas kehidupan yang berasal dari Tuhan, manusia tidaklah lebih dari sekedar debu. Adakala orang berpikir bahwa keberadaan Allah tergantung pada manusia, seolah-olah ada tidaknya Allah sepenuhnya tergantung pada kesediaan manusia untuk memercayainya atau tidak. Pemahaman ini menunjuk pada karakter orang bebal karena mengeraskan hati tidak mau percaya kepada Allah, seperti ikan yang merasa dirinya hebat, hingga tidak mau tergantung lagi pada air.
Perhatikan bagaimana cara Paulus mengungkapkan pandangan yang keliru tentang Allah (ay.28). Mereka “menukar kebenaran Allah dengan dusta”. Karena itulah, Allah menyerahkan “mereka” kepada status rendah yang makin dalam, sampai pada titik di mana orang-orang melakukan hal-hal yang tidak lazim dan menyimpang ketika mereka makin diperbudak oleh dosa. Situasi ini mematikan kesadaran akan kebenaran Allah di dalam hatinya. Akibatnya, ia makin jahat dan akan menanggung murka Allah. Itulah jalan kebinasaan yang perlu disadari.
Jadi yang perlu digarisbawahi adalah pandangan yang benar tentang Allah merupakan dasar yang vital bagi kehidupan Kristen. Sehingga dapat menetapkan sikap dan perasaan yang benar terhadap Allah, Sang Sumber kehidupan. Demikian kata pemazmur, “seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikian jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah kepada Allah yang hidup.” Yang mau ditekankan di sini adalah bahwa memilih Allah tidak cukup hanya dengan percaya bahwa Dia ada atau menyebut-nyebut Dia dengan bibir. Tetapi merindukan Dia, seperti rusa yang dahaga merindukan air. Bergantunglah sepenuh-Nya kepada-Nya.

¯KJ. 413 : 2
GDoa : (Bapa yang baik, berilah kami hikmat-Mu supaya kami menyadari bahwa kuasa-Mu melebihi segala sesuatu dalam hidup ini).
A.S.P/MAJI



Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~ Bait 1 Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku Kepada sesama harus 'ku beri, biar semua orang rasakan damaiNya. Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku 'Ku ingin bagikan damai yang kualami dihidupku, supaya bumi pun penuh dengan damaiNya. Bait 2 Damai sejahtera mu lai  dari diriku; damai di dunia itulah harapanku. Dengan Allah Bapa, mari satulah, kita membawa damai ke dalam dunia Damai sejahtera mu lai  dari diriku di tiap langkah, ikrarku tetap teguh Setiap hari hidupku s'lalu membawa damai kekal damai di dunia mu lai  dari diriku.