MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 29 JUNI 2016
RENUNGAN PAGI
¯KJ. 434 : 1, 2 – Berdoa
INDAHNYA KERELAAN MEMBERI
2 Korintus 8 : 8 - 15
..."Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan (ay.15)
Pengalaman berjumpa dengan seorang pendeta di Cilacap begitu berkesan. Beliau adalah sosok yang sangat murah hati. Yang menarik, sikap murah hatinya tergambar dalam bentuk yang unik. Saat akan mengisi bensin, ia mengeluarkan selembar uang 100 ribu lalu berkata, "Isi bensin 90 ribu ya, Pak!" Dalam hati, saya membatin, "kok nanggung, kenapa tidak 100 ribu sekaligus saja." Tidak lama kemudian, saat bensin sudah terisi penuh, pendeta ini berkata, "tidak usah dikembalikan ya, kembaliannya untuk bapak saja." Kebiasaan unik ini memang sederhana dan mungkin tidak seberapa tapi sepuluh ribu rupiah yang diterima tentu akan disambut dengan hati yang penuh suka. Saat hati orang lain bersukacita karena apa yang kita lakukan, tentu buahnya adalah berkat dalam kehidupan kita. Tanda kasih yang sejati adalah kesediaan untuk berbagi dan memberi (ay.8). Jadi, saat kita memberi dengan tulus, kita sebenarnya tidak hanya sedang berbagi uang, tapi juga berbagi iman!
Ada pepatah yang mengatakan anda dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi anda tidak dapat mengasihi tanpa memberi. Percuma jika kita mengaku bahwa kita adalah sosok yang penuh kasih jika kita pelit bukan main. Percuma jika kita mengaku bahwa kita adalah gereja yang penuh kasih jika terlalu irit dan sangat perhitungan untuk berbagi seolah-olah kas jemaat adalah tabungan kita pribadi. Firman Tuhan kali ini tidak meminta kita untuk memberikan seluruh uang kita dan memaksa diri sampai berlebihan. Kita hanya diminta untuk memberi dengan tulus sesuai kemampuan dan mempercayai Tuhan sepenuhnya karena Ia tidak akan membuat kita kekurangan karena memberi dan berbagi kasih. Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan (ay.15). Bukankah ayat ini sering kita gunakan saat mengungkapkan ajakan memberi dalam ibadah-ibadah? Biarlah ayat ini tidak hanya dibaca dan dikumandangkan dalam ibadah ritual kita tapi juga terbaca oleh orang lain dalam ibadah aktual kita, khususnya bagi orang-orang yang berkekurangan dan memang patut untuk mendapat pertolongan. Kiranya Tuhan memberkati pemberian kita!
Ada pepatah yang mengatakan anda dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi anda tidak dapat mengasihi tanpa memberi. Percuma jika kita mengaku bahwa kita adalah sosok yang penuh kasih jika kita pelit bukan main. Percuma jika kita mengaku bahwa kita adalah gereja yang penuh kasih jika terlalu irit dan sangat perhitungan untuk berbagi seolah-olah kas jemaat adalah tabungan kita pribadi. Firman Tuhan kali ini tidak meminta kita untuk memberikan seluruh uang kita dan memaksa diri sampai berlebihan. Kita hanya diminta untuk memberi dengan tulus sesuai kemampuan dan mempercayai Tuhan sepenuhnya karena Ia tidak akan membuat kita kekurangan karena memberi dan berbagi kasih. Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan (ay.15). Bukankah ayat ini sering kita gunakan saat mengungkapkan ajakan memberi dalam ibadah-ibadah? Biarlah ayat ini tidak hanya dibaca dan dikumandangkan dalam ibadah ritual kita tapi juga terbaca oleh orang lain dalam ibadah aktual kita, khususnya bagi orang-orang yang berkekurangan dan memang patut untuk mendapat pertolongan. Kiranya Tuhan memberkati pemberian kita!
¯KJ. 434 : 3, 4
GDoa : (Ya Tuhan, biarkanlah kasih sejati terus menghangatkan hati kami agar kami dimampukan untuk menjadi berkat dalam kehidupan ini).
J.P.W/lph