MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA
SENIN, 04 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
RENUNGAN MALAM
¯KJ. 441 : 1 – Berdoa
JADILAH UMAT KUDUS BAGI-NYA
Ulangan 7 : 3 - 6
Sebab engkaulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu dari segala bangsa di atas muka bumi... (ay.6)
Sebagaimana renungan pagi, coba kita merenungkan apa yang sudah kita lakukan hari ini dalam pekerjaan kita. Masih adakah pengaruh, tindakan atau perilaku buruk yang memengaruhi sikap hidup dan perbuatan dalam kegiatan hari ini? Adakah tindakan kita yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Jika ya, 'Mengapa hal tersebut bisa kita lakukan?'
Tuhan telah memiliki umat Israel sebagai umat kesayangan-Nya (ay.6). Selaku umat yang dikasihi-Nya, tentunya ada hal yang tidak boleh dilakukan. Sebelum memasuki mereka mesti sungguh-sungguh mempersiapkan diri sebagai umat pilihan Tuhan. Tuhan Allah meminta mereka untuk menjaga kekudusan dan tidak membiarkan kekudusan dicemarkan. Misalnya dengan cara kawin-mengawin (ay.3) dengan bangsa lain yang telah Allah halau dari hadapan mereka (lih. Ul.7:1). Hal ini dapat membuat mereka menjadi umat yang menyimpang dan meninggalkan Allah bahkan beribadah kepada allah lain (ay.4). Oleh karena itu untuk tetap menjaga kekudusan, Allah meminta mereka untuk merobohkan, meremukkan, menghancurkan dan membakar habis segala patung-patung penyembahan berhala mereka (ay.5)
Menjaga kekudusan diri dari hal yang mencemarkan tidaklah mudah. Tanpa kita sadari seringkali pengaruh buruk masuk dan menjadi perilaku dan perbuatan kita. Akibatnya kita tidak menyadari telah melakukan hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Malam ini sebelum kita beristirahat, mari kita kembali menyemangati diri untuk menjaga kekudusan hidup selaku umat pilihan-Nya. Kita tidak saja sekadar mengakui dan percaya kuasa-Nya, namun menyatakannya dalam sikap dan perbuatan kita. Jadilah umat kudus bagi-Nya dengan menolak dan membuang segala pengaruh dan hubungan yang tidak baik. Maka kita akan menjadi pribadi-pribadi yang berkenan bagi Tuhan. Selamat untuk tekad menjadikan diri kudus dihadapan-Nya.
Tuhan telah memiliki umat Israel sebagai umat kesayangan-Nya (ay.6). Selaku umat yang dikasihi-Nya, tentunya ada hal yang tidak boleh dilakukan. Sebelum memasuki mereka mesti sungguh-sungguh mempersiapkan diri sebagai umat pilihan Tuhan. Tuhan Allah meminta mereka untuk menjaga kekudusan dan tidak membiarkan kekudusan dicemarkan. Misalnya dengan cara kawin-mengawin (ay.3) dengan bangsa lain yang telah Allah halau dari hadapan mereka (lih. Ul.7:1). Hal ini dapat membuat mereka menjadi umat yang menyimpang dan meninggalkan Allah bahkan beribadah kepada allah lain (ay.4). Oleh karena itu untuk tetap menjaga kekudusan, Allah meminta mereka untuk merobohkan, meremukkan, menghancurkan dan membakar habis segala patung-patung penyembahan berhala mereka (ay.5)
Menjaga kekudusan diri dari hal yang mencemarkan tidaklah mudah. Tanpa kita sadari seringkali pengaruh buruk masuk dan menjadi perilaku dan perbuatan kita. Akibatnya kita tidak menyadari telah melakukan hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Malam ini sebelum kita beristirahat, mari kita kembali menyemangati diri untuk menjaga kekudusan hidup selaku umat pilihan-Nya. Kita tidak saja sekadar mengakui dan percaya kuasa-Nya, namun menyatakannya dalam sikap dan perbuatan kita. Jadilah umat kudus bagi-Nya dengan menolak dan membuang segala pengaruh dan hubungan yang tidak baik. Maka kita akan menjadi pribadi-pribadi yang berkenan bagi Tuhan. Selamat untuk tekad menjadikan diri kudus dihadapan-Nya.
¯KJ. 441 : 3
GDoa : (Jadikanlah diri kami berkenan dihadapan-Mu ya Tuhan).
L.P.H/af