MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA
SENIN, 11 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
¯KJ 68: 1, 2 – BERDOA
JAWABAN YANG TAK MEMUASKAN
Pengkhotbah 1: 8 - 11
…mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar (ay.8)
Pengajaran Pengkhotbahkesannya amat pesimis! Jika kita
berhenti memerhatikan kehidupan manusia dalam bekerja, segala pergerakan alam,
nampaknya semua tidak mempunyai tujuan. Proses alam nampak menjemukkan
dan meletihkan; mata dan telinga tak dapat memhaminya, bahkan roh manusia juga
menjadi lelah sebab mengalami pergerakan yang monoton dari alam ini. Padahal, bukankah
waktu terus berganti dan perubahannya terjadi secara berkala? Sementara, kita
senang Allah menghadirkan masa dan waktu, sehingga manusia dapat bertani dan
melakukan kegiatan dalam hidup. Kita dapat menanam, serta menghasilkan buah
dengan teknik Rumah Kaca atau Green House,
kita bisa merekayasa atas alam dan lingkungan.
Seperti
Pengkhotbah sampaikan, apa yang pernah ada dan yang terulang, jawaban manusia
tidak memuaskan. Hal ini bukan saja sekedar kesia-siaan yang melelahkan, tetapi
lebih dari itu. Terdapat keinginan manusia untuk selalu mencari perbatasan-perbatasan
baru dalam memahami ilmu pengetahuan. Manusia menemukan teknologi baru guna
meningkatkan kualitas hidup manusia. Manusia menemukan temuan-temuan baru. Jika
jiwa manusia mencari hal-hal yang tidak terlihat, dan mendengar suara-suara
yang sebelumnya tidak terdengar, adakah hal baru yang diciptakan Allah setelah
penciptaan langit dan bumi? (9, 10).
Sikap
pesimis Pengkhotbah harus membuat kita yakin bahwa berkat Tuhan selalu baru.
Tugas kita adalah menemukannya sehingga mampu membangun suatu masa depan bagi
manusia. Dalam alam terdapat potensi untuk mengembangkan dan memajukan hidup
manusia, namun ada juga yang dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Marilah
membangun perspektif baru yang memajukan kehidupan dan peradaban dunia.
¯KJ 68: 3
FDOA : (Saat kami bisa menemukan hal-hal baru yang membebaskan bagi
sesama, berkatilah kami, ya Allah).
P.K.G/asp