Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 13.07.2016 - RENUNGAN MALAM

MINGGU VIII SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 13 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
¯GB 87: 1 – BERDOA
BERBAHAGIA DALAM KARUNIA-NYA
Pengkhotbah 5: 17 - 19
            Setiap orang yang dikarunia Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya dan untuk bersukacita… (ay.18)

Hidup itu karunia Allah. Ia-lah sumber segala kenikmatan hidup dan memberikan kepada manusia yang berjerih payah untuk mendapatkannya. Karena karunia Allah, maka manusia juga berhak menikmatinya. Harta kita, sedikit ataupun banyak, semua milik kita adalah pemberian Allah. Arahkan diri kita kepada Sang Pemberi, bukan  kepada pemberian-pemberian-Nya.

Kita dapat merasa cukup, bila menyadari bahwa di dalam Dia, kita memiliki semua yang kita butuhkan. Hati yang penuh sukacita adalah suatu berkat yang besar. Olehnya kita dapat bekerja dengan mudah. Kemalangan pun menjadi ringan. Apabila kita menggunakan kekayaan kita secara pantas, kita akan mengingat masa lalu kita dengan senang. Alaah adalah Pemberi hidup dan kenikmatan hidup. Milik itu hendaknya digunakan secara konsekuen selaras dengan kehendak Allah dan bagi kemuliaan-Nya.

Kita pasti ingat apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri, kepada pengikut-Nya, untuk mengarahkan perhatian mereka bukan pada berkat yang diberikan-Nya, melainkan kepada diri-Nya sendiri (Yohanes 6:27).

Kristus adalah Roti Hidup, satu-satunya makanan bagi jiwa kita. Jiwa berarti rasionalitas atau akal, dan juga kehendak kita. Betapa besar manfaat Roti Hidup bagi keputusan dan tanggung jawab kita. Siapapun, rendah atau tinggi kedudukannya, harus memperlihatkan kebenaran dan ketepatan keputusannya serta mampu mempertanggungjawabkannya, kini maupun nanti.

Apakah kita adalah orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kuasa untuk dinikmatinya? Jangan ragu, terimalah bagian yang diberikan Allah kepada kita masing-masing. Namun apabila itu semua merupakan hasil perampasan korupsi, janganlah menikmatinya.

Apabila kita toh henak menikmatinya, sadarlah bahwa kita mengundang penghukuman atas diri kita, sebab itu bukan karunia Allah.

¯KJ 87 : 2
FDOA : (Lepaskanlah kami Bapa dari keinginan untuk menikmati kerja korupsi. Biarlah kami mendapat kebahagiaan).

P.K.G/asp

Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~ Bait 1 Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku Kepada sesama harus 'ku beri, biar semua orang rasakan damaiNya. Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku 'Ku ingin bagikan damai yang kualami dihidupku, supaya bumi pun penuh dengan damaiNya. Bait 2 Damai sejahtera mu lai  dari diriku; damai di dunia itulah harapanku. Dengan Allah Bapa, mari satulah, kita membawa damai ke dalam dunia Damai sejahtera mu lai  dari diriku di tiap langkah, ikrarku tetap teguh Setiap hari hidupku s'lalu membawa damai kekal damai di dunia mu lai  dari diriku.