MINGGU VIII SESUDAH PENTAKOSTA
SABTU, 16 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
¯GB 61 : 1 – BERDOA
HIKMAT MEMBERI LEBIH
Pengkhotbah 7 : 19 - 22
Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan (ay.19)
Dahulu di
Yunani, satu Dewan Kota terdiri dari sepuluh anggota dan memerintah suatu kota.
Jadi, ada sepuluh Penguasa yang memerintah. Besarlah kekuatan daripada hikmat
daripada sepuluh penguasa dalam kota (ay.19). Amankah suatu pimpinan kolektif
seperti ini? Pengkhotbah tidak membenarkannya, dan di bumi tidak ada yang
sempurna. Demikian dalil kuat yang tertera dalam ayat 20 ini. Mungkin Ayub adalah
suatu kekecualian. Ia demikian saleh juga jujur, begitu takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya. (Ayub 2: 3).
Soal
yang diperhadapkan kepada kita, adalah pernyataan “Karena semua orang salah
berbuat dosa, dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Tidak ada yang
benar, tidak ada yang berakal budi, tidak ada yang mencari Allah. Semua telah
menyeleweng, tak ada yang berbuat baik.
Fox Populi, Fox Dei, tetapi
benarkah bahwa Suara Rakyat, adalah Suara Tuhan? Sempurnakah mereka yang
memilih dan dipilih? Apakah hanya untuk mendapatkan Pemimpin, tak peduli dan
apa yang selanjutnya? Dalam kenyataannya, pelayan mengutuki tuannya, rakyat
mengutuki Pemimpinnya, Pemimpin dan rakyat harus berhikmat!
Mari
periksa diri sendiri, dengarkanlah isi hati kita yang mampu melakukan evaluasi
murni atas diri dan tindakan masing-masing. Mari berdiam diri untuk mendoakan
orang yang mengutuki kita. Bukan saja kita memahami siapa dia, tetapi baiknya
kita memberkatinya, agar ia mengenal dan takut akan Allah. Dengan demikian, dia
dan kita sendiri makin berhikmat.
¯GB 61 : 2
FDOA : (Ya Allah, Engkaulah yang empunya Kerajaan, kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya).
P.K.G/asp