MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 20 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
KJ 354: 1, 3 – BERDOA
NILA SETITIK RUSAK SUSU
SEBELANGA
Pengkhotbah 9 : 16 - 18
Hikmat lebih baik daripada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik (ay.18)
Pengkhotbah
masih terus memberi nasihat agar berhati-hati dalam berkata-kata dan bertindak.
Karena hidup itu singkat, hiduplah dengan baik, benar dan serius serta selalu
waspada.
Walaupun
Pengkhotbah mengatakan bahwa hikmat jauh lebih penting dan berharga daripada
keperkasaan (jabatan), tetapi sulit bagi manusia untuk menghadapi perkataan
atau pendapat dari orang-orang yang kita anggap “miskin” dan rendah. Miskin yang
saya maksud adalah sedikit memiliki pengalaman, sedikit memiliki
pengetahuan/pendidikan, apalagi sedikit memiliki pengaruh (jabatan dan harta).
Kita lebih senang mendengar “teriakan” penguasa walau itu tidak menyentuh
kehidupan kita sehari-hari (ay.17). Di samping itu, walaupun hikmat lebih
penting daripada senjata perang, akan tetapi mereka yang mengejar hikmat,
apalagi yang senantiasa memberi pengajaran etika dan moral, bertingkah laku
keliru, maka rusaklah segala kebaikan. Nila setitik rusak susu sebelanga
(ay.18).
Boleh
saja kita banyak melakukan perbuatan baik atau boleh saja kita melakukan banyak
jasa dalam hidup ini, akan tetapi ketika sekali waktu kita salah atau keliru
dan teledor, maka rusaklah semua kebaikan yang pernah kita lakukan itu. Apa yang
dikhawatirkan oleh pengkhotbah tentu sering terjadi dalam kenyataan. Kita
pernah mengetahui bahwa ada seorang pengajar agama yang selalu berbicara
tentang indah dan dungnya kehidupan rumah tangga yang penuh kesetiaan antara
suami dan istri, tidak ada perselingkuhan dan sebagainya. Akan tetapi ketika ia
berpoligami dan ada yang bercerai lalu kawin lagi, maka semua pengajarannya
tentang keharmonisan, kesetiaan dan pengorbanan dalam kehidupan berumah tangga,
hancur dengan sendirinya. Nasihat di awal renungan mala mini, agar kita
berhati-hati dalam berkata dan bertindak, kiranya menjadi bahan introspeksi
diri yang baik bagi kita semua untuk memasuki malam ini.
KJ 354: 4, 6
DOA : (Kami bersyukur boleh menikmati firman Tuhan di malam ini dan
kiranya firman-Mu selalu ada dalam hati dan kehidupan kami).
J.Y.K/hlt