Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 23.07.2016 - RENUNGAN PAGI

MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA
SABTU, 23 JULI 2016
RENUNGAN PAGI
KJ 46: 1, 2 – BERDOA
MEMBERI ITU MAMPU ATAU MAU
Pengkhotbah 11 : 1 - 6
Berikanlah bagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi (ay.2)

Akhir-akhir ini yang paling banyak dikeluhkan, dikhawatirkan dan dicemaskan orang-orang Kristen adalah sikap memberi. Bagaimana saya dapat memberi kalau hidup saya saja kekurangan? Bukankah seharusnya saya yang diberi, bukan saya yang memberi, karena saya kekurangan, kok saya harus memberi? Memberi adalah wujud pertanggungjawaban iman kita kepada Tuhan. Semua orang bisa memberi. Kalau yang mampu tidak mau memberi, itu namanya tidak peduli. Apabila memberi itu diukur dari kemampuan kita, maka kita hanya akan berani memberi sedikit. Tetapi kalau memberi itu kita kaitkan dengan iman, maka kita berbicara tentang kekuatan yang mengalahkan dunia, seperti yang dilaporkan Paulus tentang jemaat-jemaat d Makedonia (2 Kor. 8:1-5). Suatu contoh memberi yang sangat indah, terpuji dan dapat dijadikan teladan.

Mengapa kita memberi? Mengapa kita masih bertanya? Karena sikap kita sangat tidak adil kepada Tuhan yang sudah memberikan segalanya kepada kita. Betapa mengerikannya jika Tuhan bersikap seperti, kita bersikap kepada-Nya? Kita mau Tuhan memperhatikan kita dan kebutuhan kita. Kalau tidak kita jadi marah, “Apa gunanya saya percaya kepada Tuhan?” Tetapi pertanyaannya adalah apakah Anda juga mau memperhatikan Tuhan?

Pengkhotbah mengajak kita agar senantiasa bermurah hati atau punya kemauan untuk memberi. Menurutnya kalau kita mau menjadi orang bijaksana salah satu langkahnya adalah kita suka berbagi atau rela memberi. “Melempar roti ke air” memiliki arti membuang sesuatu yang tampaknya sia-sia. Kalau kita memberi sesuatu kepada orang janganlah kita menghitung-hitungnya atau mengharapkan mendapat imbalan dari tindakan itu, apalagi kepada Tuhan. Baiklah kita melakukannya dengan murah hati tanpa mengharapkan imbalan.

KJ 178: 1, 2
DOA : (Ya Bapa, kasih-Mu setinggi langit dan setia-Mu sampai ke awan-awan, berilah hikmat-Mu kepada kami agar selalu bersyukur pada-Mu).

J.Y.K/hlt

Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~

GB 126 ~DAMAI SEJAHTERA~ Bait 1 Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku Kepada sesama harus 'ku beri, biar semua orang rasakan damaiNya. Damai sejahtera dib'ri Tuhan padaku; sungguh kurasakan melimpah dihatiku 'Ku ingin bagikan damai yang kualami dihidupku, supaya bumi pun penuh dengan damaiNya. Bait 2 Damai sejahtera mu lai  dari diriku; damai di dunia itulah harapanku. Dengan Allah Bapa, mari satulah, kita membawa damai ke dalam dunia Damai sejahtera mu lai  dari diriku di tiap langkah, ikrarku tetap teguh Setiap hari hidupku s'lalu membawa damai kekal damai di dunia mu lai  dari diriku.