MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA
SABTU, 23 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
KJ 40: 1 – BERDOA
MENGINGAT-RAYAKAN
PERBUATAN TUHAN
Pengkhotbah 11 : 7 - 8
Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata; (ay.7)
Dalam
bagian ini Pengkhotbah ingin mengatakan bahwa hidup ini memang penuh misteri.
Ada banyak hal yang terjadi dalam hidup ini yang tidak kita rencanakan atau
kehendaki. Hidup diumpamakan sebagai terang yang menyenangkan, matahari yang
baik bagi mata.
Kita
sudah seharusnya tetap perlu bersyukur atas kehidupan yang diberikan Tuhan.
Kadang manusia melupakan hal ini karena beratnya beban hidup yang dipikulnya.
Namun pengkhotbah senantiasa mengingatkan bahwa hidup itu sendiri sebanarnya
selalu lebih baik daripada mati (ay.8). Hidup yang Tuhan karuniakan adalah
sesuatu yang begitu berharga, sebuah kesempatan yang begitu indah. Karena itu,
mari kita bersyukur dan bersukacita atas kehidupan yang Tuhan karuniakan ini.
Lagipula orang yang tidak dapat mensyukuri dan menerima hidup dan kehidupannya
yang sekarang ini adalah orang yang paling malang.
Selain
itu pengkhotbah juga mengingatkan bahwa suatu saat kita akan mati, “ingatlah akan hari-hari yang gelap, karena
banyak jumlahnya.” (ay.8). Karena itu, kalau sampai mala mini kita masih dapat
menikmati hidup, biarlah kita terus hidup dengan sebaik-baiknya. Menyadari
bahwa hidup itu terbatas, baik dari waktu dan maupun segala kesempatan pasti
membuat kita akan melakukan yang terbaik untuk kehidupan ini dan kemuliaan
Tuhan. Akhirnya kita dapat berujar, puji Tuhan kalau kita bisa melewati hari
ini dengan segala perjuangan dan pergumulannya, semua itu karena Tuhan
memungkinkannya.
KJ 40: 3,4
DOA : (Malam-Mu datang mengajak kami merenungkan kebesaran kasih-Mu
dan membuat kami tersadar untuk selalu kembali berserah kepada-Mu).
J.Y.K/hlt