MINGGU X SESUDAH PENTAKOSTA
SELASA, 26 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
KJ 378 : 1,2 – BERDOA
KETIKA TUHAN MENJAWAB DOA
Efesus 3 : 20 - 21
Bagi Dia-lah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan... (ay.20)
Banyak peristiwa terjadi yang menyakitkan, mendukakan, dan
menakutkan antar pribadi dan antar kelompok, membuat kita berpikir mustahilkah
jika manusia berhenti untuk melakukannya? Sepertinya mustahil bahwa manusia
dapat memahami sesamanya dan menerima serta memperlakukan sesamanya dengan baik
dan tulus.
Apa yang kita harapkan: kejujuran, kebenaran,
keadilan, kasih yang berkorban, hidup
untuk orang lain? Jika melihat situasi dan kondisi dari manusia maka kita akan
katakan mustahil-lah apa yang kita harapkan terjadi. Dalam situasi ini fungsi
doa begitu penting. Ketika kita tidak dapat mengubah situasi buruk menjadi
baik, kita harus berdoa. Mendoakan kebaikan bagi semua. Lalu, apakah semua
dapat berubah? Sering kita katakan mustahil. Sesungguhnya ketika kita berpikir
mustahil Tuhan dapat melakukannya maka kita hidup meragukan Dia. Sepanjang kita
meragukan Tuhan, maka kita tidak akan pernah dapat melihat Allah bekerja dengan
cara luar biasa dan ajaib. Paulus menyatakan kebesaran dan kemahakuasaan Allah:
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari yang kita doakan atau
pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Ketika
manusia berdoa, Tuhan menjawab doa jauh melampaui apa yang didoakan dan
dipikirkan manusia.
Kita perlu memperdalam penghayatan kita akan kebesaran
dan kemahakuasaan Allah. Dituntun Roh Kudus untuk mendapatkan pengertian dan
pertolongan untuk mengaplikasikan penghayatan kita secara benar. Kita meyakini
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
yang dikasihi-Nya. Karenanya orang percaya akan hidup dengan imannya.
Seharusnya setiap orang percaya memohon supaya kuasa Tuhan berlangsung dalam
kehidupannya.
KJ 378 : 4
DOA : (Kuasa-Mu besar dalam kehidupan kami, ya Tuhan,
melalui tindakan-Mu yang ajaib)
N.L.N/SGRS