MINGGU XI SESUDAH
PENTAKOSTA
SELASA, 02 AGUSTUS 2016
RENUNGAN MALAM
KJ. 406 : 1, 2 – Berdoa
TUHAN PELINDUNG KITA
Mazmur 145 : 18 - 21
Mazmur 145 : 18 - 21
Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya (ay.20)
Sebagian orang ada yang berpendapat bahwa ada perbedaan yang menyolok antara iman Pelaut dengan iman Nelayan. Pelaut di darat atau di laut percaya kepada pertolongan Tuhan. Tetapi nelayan di darat percaya kepada Tuhan, bila di laut percaya kepada penguasa laut, apakah itu dewa atau sesuatu yang ditakuti nelayan. Karena itu, beda cara mereka mengharapkan perlindungan atas hidup dan pekerjaan mereka.
Dalam
bacaan malam ini, Mazmur 145 : 18 - 21, raja Daud justru mengungkapkan bahwa bagi orang beriman di darat maupun di laut, Tuhan itu berkuasa menjaga atau melindungi setiap orang yang mengasihi-Nya. Perlindungan Tuhan itu tidak mengenal jarak, ruang dan tempat. Kata Daud : "Tuhan dekat pada tiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan (ay.18). Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia (ay.19a)." Jadi tidak ada perbedaan dalam pengharapan akan pertolongan-Nya baik di darat di laut atau di manapun. Orang Kristen harus bersikap demikian sebagai bukti kesetiaan kepada Tuhan yang diimaninya. Kita tidak boleh meragukan pertolongan dari Tuhan sikap demikian adalah dosa dan Tuhan tidak akan memenuhi harapan atau doa kita.
Sebagai umat Tuhan, kita tidak dapat beriman sinkretis (mencampur-adukkan iman Kristen dan kepercayaan bukan iman Kristen). Iman kepada Tuhan itu harus pertama-tama murni, selanjutnya setia, dan akhirnya tidak fasik (= tidak menyimpang dari aturannya). Iman yang bersikap mendua tidak mungkin berkenan kepada-Nya.
Sebab itu kita harus memelihara iman yang diajarkan kepada kita oleh para pemimpin rohani kita (yakni : Pendeta Penatua, Diaken, atau yang pernah mengajar kita dalam kehidupan beriman). Bukan untuk melestarikannya tetapi menjaga kebenarannya sepanjang zaman. Hanya Tuhanlah yang kita imani dan Tuhanlah pelindung hidup dan pekerjaan kita bahkan dimanapun kita berada.
KJ. 406 : 2, 3
Doa: (Tuhan, dalam segala hal saya berlindung pada-Mu)
J.P.T/MAJI