MINGGU XII SESUDAH
PENTAKOSTA
JUMAT, 12 AGUSTUS 2016
RENUNGAN MALAM
KJ. 396 : 1, 2 – Berdoa
KUKUH DALAM YESUS
Ibrani 12 : 12 - 17
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan (ay.16)
Bersama
rekan presbiter di sektor pelayanan jemaat GPIB Sejahtera, Bandung, kami
mengunjungi anggota jemaat secara rutin tiap hari Jumat. Percakapan umumnya
dimulai dari soal kesehatan, pekerjaan, pendidikan anak-anak hingga agenda
keluarga terbaru. Terasa kegembiraan dan sukacita jika keadaan keluarga bak,
sehat dan berlimpah berkat. Dalam kesempatan doa keluarga, disampaikan agar
saya mendoakan anak mereka yang sudah tidak lagi bergereja. Godaan telah
membuat anaknya terpikat dengan wanita berlainan iman. Harapannya agar anak dan
cucu bisa menjadi pengikut Tuhan Yesus. Dengan sehati sepikir, kami berdoa bagi
harapan dan kerinduan keluarga.
Esau
dicatat sebagai pribadi dengan nafsu rendah sebab tidak menghargai dan
mempertahankan hak kesulungannya. Sebagai anak pertama, dia berhak atas warisan
orang tua dan janji-janji Allah bagi masa depannya. Celakanya, Esau tidak
peduli. Esau mengawini perempuan-perempuan Kanaan yang membuat ibunya, Ribka
dalam kesedihan. Dengan terang benderang, Esau lebih memilih sepiring makanan
yang panas saat rasa lapar datang. Hak kesulungannya diberikan kepada adiknya,
Yakub asalkan perutnya kenyang. Kebebasan berpikir dan bertindak jadi
segala-galanya. Sampai waktu tiba, dia tidak mendapatkan kata-kata berkat dari
ayahnya. Tangisan Esau tak mengubah apapun.
Orang
tua selalu punya harapan besar tentang anak-anak yang bertumbuh besar dan
menjadi dewasa. Sebagai keluarga Kristen yang sudah mengalami kebaikan Tuhan
Yesus dalam perjalanan hidup, kita perlu terus mengaktifkan hidup iman kita
agar anak-anak dalam kebebasannya memilih pasangan hidup yang percaya kepada
Tuhan Yesus. Pertimbangan ini menjadi prioritas utama, baru berikutnya soal
pekerjaan dan suku bangsa. Anak-anak muda yang terhalang kawin, bisa juga
dikarenakan pandangan kolot yang lebih mengutamakan status social ketimbang
iman kepada Tuhan Yesus. Berdoalah selalu agar Tuhan menganugerahkan anak
menantu yang percaya dan mengasihi Tuhan Yesus.
KJ. 396 : 3, 4
Doa: (Kami berdoa agar Roh
Kudus memanggil pulang saudara kami yang terhilang agar percaya dan mengasihi
Tuhan Yesus kembali. Berilah Roh-Mu mengubah kebencian di hati kami sehingga
kami dapat mengampuni dan berdamai lagi)
S.G.R.S/ar