MINGGU III SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 8 JUNI 2016
RENUNGAN PAGI
¯GB. 158 : 1 – Berdoa
TAAT
MENJALANKAN PANGGILAN-NYA
Matius 10 : 5 - 8
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka : “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria. (ay.5).
|
S
|
aat kita mendapat tugas atau
pekerjaan baru maka ada beberapa kelengkapan yang harus disediakan yaitu : pertama, adanya mandat atau tugas yang
menguraikan apa saja yang harus kita kerjakan; kedua, apa saja yang menjadi hak-hak dan kewajiban kita; ketiga, apa saja yang boleh dan tidak
boleh kita lakukan berdasarkan prosedur yang ditetapkan; keempat, evaluasi dan monitoring; kelima, adanya penghargaan dan sangsi. Semua itu bisa dilaksanakan
dengan maksimal karena adanya tujuan atau visi dan misi, baik secara bersama
maupun pribadi.
Dalam
Matius 10 kita juga menyaksikan bagaimana Yesus menetapkan 12 murid-murid-Nya
(ayat 1-4), melalui suatu proses, yaitu pemberian mandat. Mandat yang Tuhan
berikan ada diayat 5-8 diekspresikan dengan kata-kata seperti, ‘diutus’,
‘berpesan’, ‘pergilah’, ‘sembuhkan’, ‘tahirkan’, ‘bangkitkan’, ‘usirlah’. Semua
itu menunjukkan bagaimana Tuhan memberikan mandat kepada murid-murid-Nya.
Demikian juga apa-apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka serta hal-hal boleh
dan tidak boleh dilakukan (ay.9,10). Yesus melibatkan para murid untuk
memberitakan Injil Kerajaan Sorga yang sudah dekat dan untuk itu Ia
memperlengkapi para murid. Jelas bahwa Tuhan Yesus ingin memakai para murid-Nya
melaksanakan mandat yang diberikan itu dengan penuh ketaatan.
Saudaraku, Yesus juga
mau memakai, memanggil dan memercayakan tugas atau mandat itu pada kita untuk
melayani dan bersaksi. Dalam melaksanakan mandat-Nya, Yesus tidak menuntut
bahwa kita harus memiliki kepandaian, kepintaran, atau berpengalaman, tetapi
yang Yesus harapkan adalah kesediaan untuk menjadi partner-Nya yang taat.
Ketika Allah memanggil kita, tidak banyak sebenarnya di antara kita yang layak
dipanggil, tetapi Yesus melihat kesediaan dan ketaatan kita, sebab disadari
bahwa orang-orang yang dipakai oleh Tuhan bukan berarti orang-orang yang
sempurna. Namun orang yang dipakai Tuhan hendaknya penuh ketaatan.
¯GB. 158 : 2
GDoa: (Bapa yang Pengasih sungguh kami menyadari
ketidaklayakan kami untuk melaksanakan mandat yang diberikan, namun
perlengkapilah kami dengan kasih dan kuasa-Mu)
A.S.P/MAJI