Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 12.06.2016 - RENUNGAN PAGI

MINGGU IV SESUDAH PENTAKOSTA
MINGGU, 12 JUNI 2016
RENUNGAN PAGI
¯KJ. 424: 1 – Berdoa
KUALITAS HIDUP UMAT-NYA

Kejadian 6 : 9 – 17
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah orang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah... (ay.9)

Ada pandangan yang mengatakan bahwa jika kita ingin menunjukkan sebengkok apa sebuah tongkat besi yang ada di tangan kita, maka kita tidak perlu menggambarkan dan menjelaskannya secara panjang lebar. Letakkan saja tongkat yang bengkok tersebut di sebelah sebuah tongkat yang lurus, maka akan terlihat jelas bagaimana bengkoknya tongkat itu. Demikianlah kehidupan manusia umumnya pada zaman Nuh, moral manusia sangat merosot, kejahatan merajalela di mana-mana, namun, hal ini tidak berlaku bagi Nuh. Dia tetap mampu menjaga kesucian hidupnya di tengah-tengah kehidupan manusia yang menyimpang dari jalan-jalan Allah.
Untuk menggambarkan bagaimana bejadnya moral manusia pada waktu itu dalam ayat 11-12, dengan menggunakan kata ‘rusak’ sebanyak 3 kali, menunjukkan bahwa bumi pada zaman Nuh benar-benar menunjukkan kerusakan hidup yang luar biasa, baik secara moral maupun kerohanian. Meskipun berada di tengah-tengah dunia yang telah rusak secara moral dan spiritual, Nuh tetap mampu menjaga kualitas hidupnya agar berkenan kepada Tuhan. Nuh bukan hanya tidak bercela dihadapan Tuhan, tetapi ia juga merupakan pribadi yang penurut akan apa yang dikatakan Tuhan kepadanya. Hal ini bisa dilihat dengan tindakannya yang menuruti kehendak Tuhan untuk membuat bahtera sesuai petunjuk Allah.
Demikianlah juga kita diharapkan, yaitu memiliki kualitas hidup seperti yang Tuhan kehendaki. Yaitu suatu kualitas/standar hidup selaku anak-anak Tuhan yang hidup dalam kebenaran dan tidak tercela di tengah-tengah situasi kehidupan duniawi yang bobrok dan tidak bermoral. Selaku umat-Nya kita hendaknya berani melawan ‘arus dunia’, sekalipun teman-teman dan orang-orang di sekitar kita tidak mendukung dan malah mencemooh kita dengan menganggap kita naif atau “sok suci” karena setia untuk proyek besar Tuhan lewat hidup dan pelayanan kita.

¯KJ. 424 : 3
GDoa : (Tuhan, mampukan kami memiliki hidup yang berkualitas agar kami tidak terkontaminasi dengan pola hidup penuh noda dan cela).
A.S.P



Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~ Refrein Pujilah Sang Pencipta, mahamulia, pujilah Dia hai segala malak-Nya. Keagungan-Nya mengatasi semesta, segala yang tercipta puji nama-Nya.   Bait 1 Samud'ra raya, gunung, lembah, hewan, tumbuhan, hai bernyanyilah. Bait 2 Tua dan muda hai ikutlah, angkat sua ramu , nyanyi bergemar. Bait 3 Segala bangsa di dunia pun raja-raja mari pujilah