MINGGU IV SESUDAH PENTAKOSTA
SABTU, 18 JUNI 2016
RENUNGAN PAGI
KJ. 424 : 1 – Berdoa
MENYANYI DITENGAH KESULITAN
Kisah Para Rasul 16 : 19 – 25
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka (ay.25).
Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa. Roh tenung dan kuasa-kuasa magis, sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan orang untuk mencari keuntungan material. Kalau terjadi gangguan terhadap keuntungan material ini, maka orang tidak segan mengabaikan kebenaran spiritual. Inilah yang terjadi bagi Paulus dan Silas. Mereka dituduh bersalah dan mengganggu ketentraman masyarakat karena melepaskan seorang perempuan dari roh tenung, padahal roh tenung ini mendatangkan keuntungan bagi beberapa tuan dari perempuan itu. Yang menarik adalah setelah disiksa dan dijebloskan ke dalam penjara, Paulus dan Silas malahan menyanyikan kidung pujian. Mereka tidak menghamburkan umpatan dan kemarahan terhadap orang-orang yang menyiksa mereka.
Kalau Paulus dan Silas ada di antara kita, mereka mungkin akan heran, bagaimana masyarakat yang dikatakan modern sekarang ini begitu dikuasai oleh materialisme dan praktek perdukunan. Tapi mereka mungkin tidak akan terkejut melihat dukun-dukun komersial yang kaya raya dalam masyarakat modern.
Tuhan membuka hari terakhir dalam pekan kerja ini bagi kita tanpa memisahkan kita dari orang-orang dan lingkungan bergaul kita. Dalam lingkungan pergaulan dengan sesama inilah kita harus menunjukkan spiritualitas kita, baik dalam perasaan, pikiran, kata-kata maupun tindakan. Tuhan menempatkan kita dalam lingkungan pekerjaan dan pergaulan kita begitu rupa agar hidup kita menjadi kesaksian bagi seaama kita. Anak-anak Tuhan harus selalu sadar bahwa roh-roh dunia ini tidak akan pernah berhenti berusaha untuk mendatangkan kesulitan bagi para pengikut Kristus. Tapi sebesar apapun kesulitan kita tahu bahwa kita tidak akan pernah berhenti berusaha untuk mendatangkan kesulitan bagi para pengikut Kristus. Tapi sebesar apapun kesulitan kita tahu bahwa kita tidak menghadapinya sendiri. Kita menghadapinya bersama Tuhan. Sehingga sama seperti Paulus dan Silas, kita boleh tetap bernyanyi ditengah kesulitan. Menyanyikan kidung pujian ditengah kesulitan, adalah kekhasan anak-anak Tuhan.
KJ. 424 : 2
Doa : (Terima kasih atas penyertaan-Mu dalam hidup ini ya Tuhan, sehingga kami masih bisa menyanyikan kidung pujian sekalipun ditengah pergumulan).
S.Th.K/ar