MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA
MINGGU, 19 JUNI 2016
RENUNGAN PAGI
¯KJ. 7 : 1, 2 – Berdoa
MEMAHAMI PANGGILAN-NYA
Kejadian 12 : 1 – 6
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram : "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu..." (ay.1)
Pada waktu memasuki sekolah teologi setiap calon mahasiswa diwawancara oleh para dosen, pada umumnya ditanya : "kenapa mau masuk sekolah teologi?". Para calon biasanya menjawab : "karena dipanggil Tuhan". Kemudian dosen pewawancara balik bertanya : "mana surat panggilannya?" Jawaban ini biasanya membuat calon mahasiswa bingung, karena panggilan itu dihayati secara batiniah dan sangat pribadi. Panggilan yang dirasakan dalam hati di mana Roh Kudus menyatakannya sehingga mendorong dan menggerakkan kehidupannya untuk menjawab panggilan itu.
Demikianlah kita memahami bagaimana panggilan Tuhan terhadap Abram pertama kali beserta janji-Nya, mungkin terlintas dalam benak Abram bertanya, apa jaminannya bahwa Allah pasti melindungi dan menyertai saya ketika menjalaninya dengan meninggalkan kampung halaman dan kebudayaannya menuju tempat yang asing baginya. 'Apa jaminan bahwa dia dan keluarganya akan survive?' Apalagi, tempat yang akan diberikan Allah kepada Abram dan keturunannya adalah tempat yang sudah dihuni orang Kanaan (ayat 6b). Ketika Abraham berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakaannya dengan demikian dia adalah orang yang bodoh? Tentu saja ketaatannya itu bukanlah sebuah ketaatan yang tak beralasan. Ia taat kepada Allah karena Ia percaya kepada Allah yang akan menuntutnya.
Memahami panggilan Tuhan kepada Abram yang diuraikan, memberikan gambaran pada kita, sesungguhnya ada konsekuensi dari setiap kepatuhan kita pada-Nya, yakni setiap orang akan diberkati dan dituntun-Nya. Dalam hal ini Ia menghendaki agar kita berjuang untuk tetap setia serta menyerahkan semuanya pada penyelenggaraan-Nya, yaitu bagaimana kita berani untuk terus berjalan bersama-Nya disaat segala sesuatu kelihatan tidak jelas. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah, jangan biarkan keamanan dan kenyamanan yang kita rasakan saat ini, membuat kita enggan terlibat dalam penggenapan dalam rancangan Tuhan yang baik.
¯KJ. 7 : 3
Doa : (Tuhan, pakailah dan kuatkan kami menjadi saksi-Mu yang setia).
A.S.P