MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA
MINGGU, 19 JUNI 2016
RENUNGAN MALAM
¯KJ. 326 : 1, 2 – Berdoa
MAKIN JAUH BERJALAN
Kejadian 12 : 7 - 9
Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh Ia berjalan ke tanah Negeb (ay.9)
Abraham adalah seorang yang dipilih Allah untuk menjalani suatu langkah awal dari rencana Allah yang besar. Inilah babak baru dalam pernyataan Perjanjian lama mengenai maksud Tuhan untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia. Perjalanan Abraham beserta keluarganya dimulai dengan keluar dari Ur Kasdim ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan. Kemudian mereka tiba di Sikhem dan Bethel lalu masuk ke Kanaan. Ia mengalami musim kelaparan dan pergi ke Mesir melalui Negeb. Mereka mengalami berbagai keadaan yang membuat mereka menempuh perjalanan ke Mambre dekat Hebron. Kemudian kembali ke Negeb dan di usia 175 tahun ia dimakamkan di Makhpela. Demikianlah sejumlah tempat yang dilalui bapak leluhur Israel.
Perjalanan ini adalah perjalanan dalam panggilan Allah. Suatu perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain sampai ke tanah yang dijanjikan Allah sebagai orang asing di negeri yang dijanjikan-Nya. Itu bukanlah hal yang mudah. Bisa jadi ia dan keluarganya dimusuhi, tidak diterima dengan baik, kelaparan dan kesukaran sebagai pendatang, ditolak dan lain-lain. Namun, Abraham tetap taat dan setia di jalan panggilannya.
Melangkah dalam kuasa dan perlindungan Tuhan dalam berkat-berkat Allah dan dalam kemampuan menyaksikan nama-Nya. Anda dan saya juga dapat menuliskan perjalanan hidup yang kita jalani bersama Tuhan. Dari satu kota ke kota lainnya, dari satu daerh ke daerah sampai ke tempat anda sekarang ini. Sebuah perjalanan jauh dalam naungan Tuhan Penuntun kita. Di dalamnya kita akan menemukan perjalanan panjang dalam pergulatan iman dan dalam kepastian bahwa kita hidup dari berkat-berkat Allah yang menyertai dan berdampak positif bagi mereka di sekitar kita; baik dalam hal pengetahuan ekonomi, kesehatan dan kerjasama persekutuan yang membangun satu sama lain bagi kemuliaan Tuhan. Akhirnya kita memahami keadaan yang bagaimanapun akan menjadi hal yang manis untuk disyukuri karena Tuhan ada diperjalanan kehidupan kita. Abraham mengalaminya demikian juga anda dan saya.
Perjalanan ini adalah perjalanan dalam panggilan Allah. Suatu perjalanan yang tidak mudah untuk dilalui dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain sampai ke tanah yang dijanjikan Allah sebagai orang asing di negeri yang dijanjikan-Nya. Itu bukanlah hal yang mudah. Bisa jadi ia dan keluarganya dimusuhi, tidak diterima dengan baik, kelaparan dan kesukaran sebagai pendatang, ditolak dan lain-lain. Namun, Abraham tetap taat dan setia di jalan panggilannya.
Melangkah dalam kuasa dan perlindungan Tuhan dalam berkat-berkat Allah dan dalam kemampuan menyaksikan nama-Nya. Anda dan saya juga dapat menuliskan perjalanan hidup yang kita jalani bersama Tuhan. Dari satu kota ke kota lainnya, dari satu daerh ke daerah sampai ke tempat anda sekarang ini. Sebuah perjalanan jauh dalam naungan Tuhan Penuntun kita. Di dalamnya kita akan menemukan perjalanan panjang dalam pergulatan iman dan dalam kepastian bahwa kita hidup dari berkat-berkat Allah yang menyertai dan berdampak positif bagi mereka di sekitar kita; baik dalam hal pengetahuan ekonomi, kesehatan dan kerjasama persekutuan yang membangun satu sama lain bagi kemuliaan Tuhan. Akhirnya kita memahami keadaan yang bagaimanapun akan menjadi hal yang manis untuk disyukuri karena Tuhan ada diperjalanan kehidupan kita. Abraham mengalaminya demikian juga anda dan saya.
¯KJ. 326 : 4, 5
GDoa : (Ya Tuhan, jalan-jalan hidup kami adalah jalan-jalan hidup bersama-Mu. Engkau menuntun kami di jalan-Mu. Terpujilah Tuhan yang adalah Jalan hidup dan masa depan kami.).
S.H.T/js