MINGGU V SESUDAH PENTAKOSTA
SELASA, 21 JUNI 2016
RENUNGAN PAGI
¯KJ. 416 : 1, 3 – Berdoa
TUHAN MEMPERHATIKAN KITA
Kejadian 21: 1 – 7
Tuhan memperhatikan Sara seperti yang difirmankan-Nya... (ay.1)
Ishak lahir sebagai tanda Allah telah menggenapi janji-Nya. Ia melakukan kepada Sara seperti yang difirmankan-Nya. Sara mengandung, melahirkan dan dapat menyusui anak lakinya yang kemudian diberi nama Ishak. Kelahiran Ishak adalah tanda bukti dari kesetiaan Allah terhadap janji-Nya. Janji Allah bukan omong kosong. Janji Allah adalah Firman yang terbukti, janji yang ditepati dan digenapi, rencana yang dilaksanakan. Sarah pasti mengingat kembali pengalamannya pertama kali merespons janji Tuhan dan kenyataan hidup yang ia jalani sekarang bahwa ia telah menjadi ibu oleh kebesaran kuasa Tuhan. Hal tersebut pastinya semakin membuatnya takjub karena yang tidak mungkin menjadi mungkin. Janji Tuhan mulai nyata bagi mereka. Firman pasti digenapi untuk kepentingan rancangan karya keselamatan Allah.
Apa yang diharapkan Sarah dan Abraham sebagai suami istri melalui kelahiran Ishak bukan hanya menyenangkan hati mereka, sukacita itu menuntun mereka semakin menyadari tentang rencana Allah, mengapa Allah memberkati mereka dan keturunan mereka. Semua itu untuk tugas yang mulia yaitu agar mereka menjadi keluarga yang menjadi berkat bagi banyak bangsa. Pengenalan akan Allah semakin dalam dimiliki oleh keluarga Abraham. Mereka bersukacita, kasih dan kesetiaan bertemu, keadilan dan damai sejahtera bercium-ciuman (Mzm. 85 : 11).
Allah memperhatikan Sara, Allah pun memperhatikan saya dan saudara dengan tujuan agar kita bergiat memperhatikan dan melaksanakan misi Allah bagi dunia. Kenyataan itu harus membuat kita sadar bahwa hidup kita diperhatikan Tuhan. Kini tiap pribadi dan keluarga dilibatkan Tuhan untuk semakin tajam mengarahkan diri pada perhatian misi Allah yang bertujuan agar semua orang di muka bumi ini diberkati. Kita bertanggung jawab melaksanakan misi Allah bagi dunia. Allah memperhatikan kita agar kita peduli!
Apa yang diharapkan Sarah dan Abraham sebagai suami istri melalui kelahiran Ishak bukan hanya menyenangkan hati mereka, sukacita itu menuntun mereka semakin menyadari tentang rencana Allah, mengapa Allah memberkati mereka dan keturunan mereka. Semua itu untuk tugas yang mulia yaitu agar mereka menjadi keluarga yang menjadi berkat bagi banyak bangsa. Pengenalan akan Allah semakin dalam dimiliki oleh keluarga Abraham. Mereka bersukacita, kasih dan kesetiaan bertemu, keadilan dan damai sejahtera bercium-ciuman (Mzm. 85 : 11).
Allah memperhatikan Sara, Allah pun memperhatikan saya dan saudara dengan tujuan agar kita bergiat memperhatikan dan melaksanakan misi Allah bagi dunia. Kenyataan itu harus membuat kita sadar bahwa hidup kita diperhatikan Tuhan. Kini tiap pribadi dan keluarga dilibatkan Tuhan untuk semakin tajam mengarahkan diri pada perhatian misi Allah yang bertujuan agar semua orang di muka bumi ini diberkati. Kita bertanggung jawab melaksanakan misi Allah bagi dunia. Allah memperhatikan kita agar kita peduli!
¯KJ. 417: 2
GDoa : (Ya Allah, Engkau tahu apa yang harus Engkau lakukan, biarlah kehidupan kami Engkau kendalikan dalam rencana-Mu bagi dunia ini; oleh pengasihan-Mu kami mohon).
S.H.T/js