MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA
SENIN, 04 JULI 2016
RENUNGAN PAGI
RENUNGAN PAGI
¯KJ. 436 : 1 – Berdoa
PUTUSKAN HUBUNGAN YANG TIDAK BAIK
Ulangan 7 : 1 - 2
Janganlah engkau mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihi mereka (ay.2b)
Pertemanan, perjanjian atau kesepakatan terjadi jika kedua pihak yang berelasi saling memberikan kebaikan atau keuntungan bersama. Jika satu pihak tidak saling menguntungkan pasti pertemanan, perjanjian atau kesepakatan itu akan rusak dan terputus. Paling tidak, keduanya harus merasakan ada kebaikan yang dialaminya ketika jalinan itu terjadi.
Perintah Tuhan kepada umat Israel melalui Musa menegaskan agar umat tidak menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan (ay.1). Pada saat umat masuk ke tanah perjanjian, mereka tidak boleh lagi menjalin perjanjian atau mengasihani mereka (ay.2). Tujuannya supaya umat tidak tercemar atas perilaku dan sikap hidup bangsa tersebut yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Dengan memasuki tanah perjanjian umat diharapkan memiliki perilaku dan sikap yang sungguh-sungguh menjadi pengikut Tuhan yang benar.
Seringkali dalam hidup ini, kita mengetahui atau menyadari adanya tindakan, perbuatan atau pengaruh buruk yang kita alami. Pengaruh yang membuat diri kita jauh dari kehendak Tuhan. Persoalannya adalah kita tidak berani untuk "memutuskan" segala hal buruk yang memengaruhi pola perilaku dan pribadi kita. Kita masih merasa bisa mengatasi, karena dia teman baik atau pimpinan kita. Sehingga tanpa disadari kita mengikuti apa yang diperbuatnya.
Dalam memulai pekan kerja dan kegiatan hari ini, mari kita berani untuk "memutuskan" pengaruh, karakter atau ajakan yang kita rasakan dapat merusak diri, hidup dan kerja kita. Kita hendaknya memiliki ketegasan sikap untuk menolak segala yang tidak baik dan yang merusak diri kita. Jangan sia-siakan hari-hari baik kita dengan pengaruh-pengaruh buruk di sekitar kita. Tetaplah setia pada kehendak-Nya. Mintalah Tuhan untuk memampukan kita memutuskan segala keburukan yang hadir dalam karya dan kerja kita. Selamat berkarya.
Perintah Tuhan kepada umat Israel melalui Musa menegaskan agar umat tidak menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa yang telah dihalau Tuhan (ay.1). Pada saat umat masuk ke tanah perjanjian, mereka tidak boleh lagi menjalin perjanjian atau mengasihani mereka (ay.2). Tujuannya supaya umat tidak tercemar atas perilaku dan sikap hidup bangsa tersebut yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Dengan memasuki tanah perjanjian umat diharapkan memiliki perilaku dan sikap yang sungguh-sungguh menjadi pengikut Tuhan yang benar.
Seringkali dalam hidup ini, kita mengetahui atau menyadari adanya tindakan, perbuatan atau pengaruh buruk yang kita alami. Pengaruh yang membuat diri kita jauh dari kehendak Tuhan. Persoalannya adalah kita tidak berani untuk "memutuskan" segala hal buruk yang memengaruhi pola perilaku dan pribadi kita. Kita masih merasa bisa mengatasi, karena dia teman baik atau pimpinan kita. Sehingga tanpa disadari kita mengikuti apa yang diperbuatnya.
Dalam memulai pekan kerja dan kegiatan hari ini, mari kita berani untuk "memutuskan" pengaruh, karakter atau ajakan yang kita rasakan dapat merusak diri, hidup dan kerja kita. Kita hendaknya memiliki ketegasan sikap untuk menolak segala yang tidak baik dan yang merusak diri kita. Jangan sia-siakan hari-hari baik kita dengan pengaruh-pengaruh buruk di sekitar kita. Tetaplah setia pada kehendak-Nya. Mintalah Tuhan untuk memampukan kita memutuskan segala keburukan yang hadir dalam karya dan kerja kita. Selamat berkarya.
¯KJ. 436 : 2
GDoa : (Tuhan, tolonglah kami untuk memutus segala rantai keburukan yang ada disekitar diri kami).
L.P.H/af