MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 06 JULI 2016
RENUNGAN PAGI
RENUNGAN PAGI
¯KJ. 369a : 1,2 – Berdoa
JANJI PASTI DIGENAPI-NYA
Ulangan 7 : 12 - 14
"Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka TUHAN, Allahmu, akan memegang perjanjian dan... (ay.12)
Masih ingatkan syair lagu "Janji Yang Manis' karangan Charles H. Gabriel yang diterjemahkan oleh E.L.Pohan:
Bait 1 Janji yang manis: "Kau tak 'Ku lupakan",
tak terombang-ambing lagi jiwaku;
walau lembah hidupku penuh awan,
nanti 'kan cerahlah langit diatasku
Ditengah gelombang hidup Janji Tuhan tetap adanya.
Bait 2 Yakin 'kan janji : "Kau tak 'Ku lupakan",
dengan sukacita aku jalan t'rus;
Dunia dan kawan tiada 'ku harapkan,
satu yang setia: Yesus Penebus.
Meyakini hanya Tuhan sebagai "Pelaku Janji Yang Setia"
Bait 3 Dan bila pintu sorga dibukakan,
selesailah sudah susah dan lelah;
'Kan 'ku dengarlah suara mengatakan:
Hamba yang setiawan, mari masuklah.
Sukacita bagi yang setia kepada "Pemberi Janji Setia"
Refrain 'Kau tidak 'kan Aku lupakan, Aku memimpinmu,
Aku membimbingmu; 'kau tidak 'kan Aku lupakan,
Aku penolongmu, yakinlah teguh.
Pemberi "Janji Setia" tidak akan melupakan janji-Nya.
Gambaran syair lagu di atas menggambarkan bahwa janji Tuhan kepada umat Israel (lih.ay.13-14) tidak akan pernah dilupakan oleh Tuhan. Walau janji itu diikrarkan Tuhan kepada nenek moyang umat Israel (ay.12), Tuhan ingat dan akan tetap menepati semua janji-Nya.
Bagaimana dengan kita. Pernahkah kita berjanji. Janji dengan suami, isteri, anak atau siapapun. Apakah semua janji yang pernah kita ucapkan tersebut sudah dan selalu kita lakukan. Ada ungkapan "janji adalah hutang". Jika kita berjanji berarti kita menyatakan "hutang" untuk segera dilaksanakan. Ingatlah, Tuhan tidak pernah ingkat akan janji-Nya. Ia selalu menggenapi setiap janji-Nya. Jika saat ini kita ingat akan janji yang belum dilaksanakan, mari mulailah hari ini dengan berusaha merealisasikan setiap janji yang pernah kita nyatakan. Tuhan menyertai.
Bait 1 Janji yang manis: "Kau tak 'Ku lupakan",
tak terombang-ambing lagi jiwaku;
walau lembah hidupku penuh awan,
nanti 'kan cerahlah langit diatasku
Ditengah gelombang hidup Janji Tuhan tetap adanya.
Bait 2 Yakin 'kan janji : "Kau tak 'Ku lupakan",
dengan sukacita aku jalan t'rus;
Dunia dan kawan tiada 'ku harapkan,
satu yang setia: Yesus Penebus.
Meyakini hanya Tuhan sebagai "Pelaku Janji Yang Setia"
Bait 3 Dan bila pintu sorga dibukakan,
selesailah sudah susah dan lelah;
'Kan 'ku dengarlah suara mengatakan:
Hamba yang setiawan, mari masuklah.
Sukacita bagi yang setia kepada "Pemberi Janji Setia"
Refrain 'Kau tidak 'kan Aku lupakan, Aku memimpinmu,
Aku membimbingmu; 'kau tidak 'kan Aku lupakan,
Aku penolongmu, yakinlah teguh.
Pemberi "Janji Setia" tidak akan melupakan janji-Nya.
Gambaran syair lagu di atas menggambarkan bahwa janji Tuhan kepada umat Israel (lih.ay.13-14) tidak akan pernah dilupakan oleh Tuhan. Walau janji itu diikrarkan Tuhan kepada nenek moyang umat Israel (ay.12), Tuhan ingat dan akan tetap menepati semua janji-Nya.
Bagaimana dengan kita. Pernahkah kita berjanji. Janji dengan suami, isteri, anak atau siapapun. Apakah semua janji yang pernah kita ucapkan tersebut sudah dan selalu kita lakukan. Ada ungkapan "janji adalah hutang". Jika kita berjanji berarti kita menyatakan "hutang" untuk segera dilaksanakan. Ingatlah, Tuhan tidak pernah ingkat akan janji-Nya. Ia selalu menggenapi setiap janji-Nya. Jika saat ini kita ingat akan janji yang belum dilaksanakan, mari mulailah hari ini dengan berusaha merealisasikan setiap janji yang pernah kita nyatakan. Tuhan menyertai.
¯KJ. 369a : 3
GDoa : (Ya Bapa, mampukan kami untuk menyatakan setia pada janji yang pernah terucap).
L.P.H/af