Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 12.07.2016 - RENUNGAN PAGI

MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA
SELASA, 12 JULI 2016
RENUNGAN PAGI
¯KJ 331: 1 – BERDOA

MENJARING ANGIN

Pengkhotbah 1 : 12 - 15
            …segala sesuatu adalah kesia-siaan danusaha menjaring angin (ay.14)

Qohelet (Ibrani) berarti Sang Pengkhotbah atau Guru. Secara harafiah adalah seseorang yang menyampaikan pengajarannya di tengah pertemuan, termasuk Salomo.

Salomo sebagai seorang paling bijaksana yang memerintah Israel, putera Raja Israel di Yerusalem (ay.12). Dalam hidupnya, Raja Salomo tidak mengalami sukses, meskipun ia memeriksa dan menyelidiki kerjaannya dengan hikmat di bawah kolong langit (ay.13). Semua kekayaan, kuasa, bahkan nikmat kehidupan sebagai raja yang berkuasa dan banyak selir, kosong belaka, sia-sia dan menjaring angin (ay.14). Seluruh pengalamannya terekam dalam hatinya. Ia melihat kembali kehidupannya. Bayangkan! Dahulu ia raja, lalu jatuh. Tetapi ia terus berkhotbah sejak masa jayanya, sampai kejatuhannya dan bahkan setelah kejatuhannya. Artinya, Salomo memahami benar siapa dirinya. Ia tak dapat menyembunyikan diri di bawah hikmat yang diajarkannya dengan piawai. Salomo membawa kita dalam perjalanan rohaninya yang berakhir dengan kejatuhannya. Sebagian besar dilakukannya tanpa Tuhan!

Segala sesuatu yang telah ditetapkan secara tertata, tidak dapat begitu saja diubah, seperti yang bengkok tak dapat diluruskan (ay.15). Demikian juga, kita tidak dapat merubah sesuatu yang tidak baik menjadi baik, atau sebaliknya. Hikmat Salomo tetap kurang, tidak lengkap! Karena manusia memerlukan hikmat dari Allah Penciptanya, untuk melakukan perubahan yang berarti.

Yakin dan percayalah, hikmat yang benar hanya dapat ditemukan dalam Allah, dan kebahagiaan sejati yang hanya datang dari kehidupan yang menuruti kehendak Allah. Melalui Sang Mahakasih, kita akan menghasilkan kebijakan-kebijakan baru yang memajukan kehidupan ini baik sendiri maupun bersama. Demikianlah manusia mengalami hidup yang bermakna dan berhasil. Bersyukurlah dengan hikmat kasih Allah dengan takut akan Tuhan.

¯KJ 331 : 3
FDOA : (Berikan kami kuasa-Mu ya Allah, untuk kami berani memperbaiki yang salah).


P.K.G/asp

Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~ Refrein Pujilah Sang Pencipta, mahamulia, pujilah Dia hai segala malak-Nya. Keagungan-Nya mengatasi semesta, segala yang tercipta puji nama-Nya.   Bait 1 Samud'ra raya, gunung, lembah, hewan, tumbuhan, hai bernyanyilah. Bait 2 Tua dan muda hai ikutlah, angkat sua ramu , nyanyi bergemar. Bait 3 Segala bangsa di dunia pun raja-raja mari pujilah