Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 12.07.2016 - RENUNGAN MALAM

MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA
SELASA, 12 JULI 2016
RENUNGAN MALAM
¯GB 273a : 1 – BERDOA

HIKMAT DAN KONSEKUENSI

Pengkhotbah 1 : 16 - 18

            karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati… (ay.18)

Kesaksian Salomo, berisi upaya manusia memperbesar hikmat dalam diri bahkan sampai memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan, tetapi pada akhirnya semua sia-sia. Salomo bahkan menjadi seorang yang ahli dalam kebodohan dan kekebalan; upaya melawan hikmat ini pun diselidiknya. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa sesuatu yang mulia seperti hikmat dan pengetahuan dunia sekalipun, tetap merupakan kesia-siaan dan ia tidak dapat memahami hidup.

Makin banyak kita ketahui, semakin banyak sakit dan kesukaran kita alami. Kita makin tahu, semakin melihat kekurangan dan keburukan. Sementara, kita yang ingin berjalan dengan Salomo dan menemukan arti kehidupan, kita harus bersedia untuk merasakan dan berpikir, mempertanyakan, menderita dan kesakitan dalam berbuat lebih banyak. Apakah kita bersedia membayar harga hikmat yang sedemikian besar?

Makin banyak pengetahuan, semakin banyak hal yang kita sadari tidak dapat diperbaiki, tetapi harus diterima sebagaimana adanya. Dalam banyak hikmat ada banyak kesusahan hati. Itulah suatu penderitaan mental atau spiritual. Menambah pengetahuan bisa membawa kita pada rasa lemah dan kalah di satu pihak, dan di pihak lain rasa simpati, kesamaan emosional, intelektual dan iba terhadap sesama.

Bagi kita, sepertinya tidak mungkin menerapkan hikmat atas hidup, sebab hikmat di bawah matahari memang tidak dapat menolong manusia. Tapi hikmat di atas matahari, itulah hikmat iman dan keberanian yang diterangi oleh wahyu dari Allah. Hikmat demikian tidak membutuhkan jubah hikmat dan jubah akademik yang bertaburkan batu permata. Ia agung oleh sebab mahkota-mahkotanya sendiri. (bdk. 1 Korintus 3 : 18-20)

Biarlah kekaguman yang penuh hormat pada kuasa, keagungan dan kekudusan hanya pada Allah. Sementara di dalam diri kita haruslah ada ketakutan utnuk melanggar kehendak-Nya. Kehormatan seperti itu patut kita miliki untuk memperoleh hati berhikmat.


¯KJ 231a : 4
FDOA : (Buatlah kami memahami hikmat dan pengetahuan, mengatasi kebodohan dan meninggalkan kebebalan).


P.K.G/asp

Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~ Refrein Pujilah Sang Pencipta, mahamulia, pujilah Dia hai segala malak-Nya. Keagungan-Nya mengatasi semesta, segala yang tercipta puji nama-Nya.   Bait 1 Samud'ra raya, gunung, lembah, hewan, tumbuhan, hai bernyanyilah. Bait 2 Tua dan muda hai ikutlah, angkat sua ramu , nyanyi bergemar. Bait 3 Segala bangsa di dunia pun raja-raja mari pujilah