MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 20 JULI 2016
RENUNGAN PAGI
KJ 254: 1 – BERDOA
JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN ORANG
Pengkhotbah 9 : 13 - 15
Disitu terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi taka da orang yang mengingat orang yang miskin itu (ay.15)
Orang
sering mengatakan bahwa mereka yang ditolong oleh orang lain dan melupakan
orang yang menolongnya itu dengan peribahasa habis manis sepah dibuang. Sakit
rasanya apabila kita dilupakan dalam sekejap oleh mereka yang pernah kita
tolong, apalagi orang tersebut memohon dan memelas dengan sangat. Dan setelah
mereka – kita tolong, kita bantu sedemikian rupa – keluar dari masalah atau
mendapat apa yang dia harapkan, mereka melupakan kebaikan kita. Padahal pada
saat itu kita juga ada dalam keadaan yang perlu dibantu, namun dengan rela dan
susah payah kita menolong atau membantu mereka itu didalam pergumulannya yang
berat. Apakah saudara pernah mengalaminya? Pasti sakit. Semoga hal itu tidak
terulang lagi dan semoga yang pernah ditolong tidak melakukannya lagi.
Begitu
pula yang disampaikan oleh Pengkhotbah dalam ayat 14-15. Penduduk kota yang
telah berhasil diselamatkan – dari kepungan persenjataan militer seorang raja –
oleh orang miskin namun berhikmat. Si miskin telah bertindak sebagai pahlawan,
menyelamatkan kota. Karena keadaan kota sudah aman dan bahaya sudah lewat,
tidak ada yang mau berterima kasih padanya. Orang miskin walau berhikmat tidak
pernah mendapat tempat dan perhatian dari orang lain.
Menolong
sesama yang berada didalam pergumulan berat adalah wujud kasih yang diajarkan
Tuhan Yesus. Memang membantu atau menolong sesama itu harus tanpa pamrih dan
tulus ikhlas. Akan tetapi, sengaja melupakan atau tidak berterima kasih atas
pertolongan dan bantuan orang lain, merupakan tindakan yang tak terpuji. Tidak
ada manusia yang hidup bebas dari masalah. Setiap orang atau keluarga pasti
punya masalah dan memohon pertolongan dan bantuan orang lain yang juga bukan
sesuatu yang salah. Yang keliru adalah jika kita mampu menolong dan kita tidak
melakukannya atau jika kita sudah ditolong, kita melupakan orang yang menolong
kita. Rasul Paulus menasihatkan Jemaat Galatia agar mereka bertolong-tolongan
dalam menanggung beban kehidupan. Yesus Kristus dalam kehidupan-Nya selalu
menolong sesama. Dialah teladan kita.
KJ 256: 1
DOA : (Ya Bapa, berikan kami kekuatan dan kemauan untuk menolong
sesama kami).
J.Y.K/hlt