Skip to main content

BACAAN SABDA BINA UMAT 08.08.2016 - RENUNGAN MALAM

MINGGU XII SESUDAH PENTAKOSTA
SENIN, 08 AGUSTUS 2016
RENUNGAN MALAM
KJ. 439 : 1– Berdoa
TEGUH DALAM IMAN MESKI PENCOBAAN DATANG
Ibrani 11 : 17 - 19
Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali (ay.19)

Beriman kepada Allah berarti memberi hidup kita dikendalikan kehendak-Nya. Apa yang kita pikirkan dan harapkan tunduk di hadapan kehendak Allah yang suci. Perbantahan dan sungut-sungut tidak ada dalam kamus orang beriman. Abraham telah membuktikan bagaimana sebenarnya hidup orang beriman saat ia menyerahkan anaknya, Ishak sebagai korban persembahan bagi Allah. Iman yang terpuji memperoleh ganjaran dan pujian Allah sebab hikmat Tuhan benar-benar ada pada Abraham.

Tidak mudah mengikuti keteladanan Abraham, bapa segala orang percaya. Dominasi ego manusia begitu kental sehingga sukar menerima jika sekali waktu orang yang kita cintai “dipanggil pulang” dengan tiba-tiba. Kita bisa larut dalam tahun-tahun duka yang berat sebab suami tercinta meninggal karena sakit. Kita bisa meninggalkan persekutuan karena menolak kenyataan ketika anak terkasih jadi korban narkoba. Jika pilihannya adalah kemauan manusia, maka kehendak Allah menjadi nomor buncit. Terlalu banyak kemauan kita sehingga kita jadi marah dan putus asa tentang banyak hal yang berlawanan dengan pikiran kita. Di sini kita diingatkan dengan sikap Abraham yang taat pada kehendak Allah. Abraham berpikir dengan imannya. Abraham memberdayakan potensi iman yang dianugerahkan sehingga bukan kesedihan yang membayangi tetapi sukacita bahwa Allah pasti melakukan yang terbaik.

Betapa bersyukur saat kita dapat berkumpul bersama keluarga; bersama dengan orang-orang yang kita kasihi. Tertawa bersama. Gembira bersama. Menangis bersama. Itulah kehidupan yang seimbang yang dianugerahkan. Pola pikir yang benar tentang kebaikan Tuhan membantu kita mengerti bahwa mujizat Tuhan pasti terjadi bagi orang beriman. Tenangkan jiwa saudara dan biarlah Roh Kudus membantu kita memahami rencana dan kehendak-Nya yang sempurna.

KJ. 439 : 2
Doa: (Segala yang kami miliki adalah pemberian-Mu, dan kami tidak punya kuasa mutlak atasnya. Mampukan kami untuk percaya kasih-Mu tak tertandingi dan ampuni ketidakmengertian kami menanggapi peristtiwa hidup yang mengejutkan)

S.G.R.S/ar

Popular posts from this blog

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~

GB 69 ~KUMULAI DARI DIRI SENDIRI~ Bait 1 Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang ter baik . Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku,  berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. S'lalu mendengar tuntunan Tuhan, berserah pada rencana kasih-Mu. Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku. Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang ter baik . Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu. Walau 'ku lemah dan tidak layak, kua sa Tuhan menguatkan diriku.  

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~

GB 40 ~KASIH DARI TUHANKU~ Bait 1 Kasih dari Tuhanku membuatku bertelut kurindukan kasih-Nya, kasih besar! Yesus jadi manu sia ; pikul dosa dunia; Sukacita nyatalah: Kasih besar! Refrein: Kasih besar! Kasih besar! Kasih Tuhanku a jaib dan besar: Kasih besar!    

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~

GB 1 ~PUJILAH SANG PENCIPTA~ Refrein Pujilah Sang Pencipta, mahamulia, pujilah Dia hai segala malak-Nya. Keagungan-Nya mengatasi semesta, segala yang tercipta puji nama-Nya.   Bait 1 Samud'ra raya, gunung, lembah, hewan, tumbuhan, hai bernyanyilah. Bait 2 Tua dan muda hai ikutlah, angkat sua ramu , nyanyi bergemar. Bait 3 Segala bangsa di dunia pun raja-raja mari pujilah