MINGGU XII SESUDAH
PENTAKOSTA
KAMIS, 11 AGUSTUS 2016
RENUNGAN PAGI
KJ. 424 : 1, 2 – Berdoa
KONSEKUENSI IMAN YANG
TEGUH
Ibrani 11 : 35 - 38
Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan (ay.37)
Memercayai
Tuhan Yesus bukan tanpa risiko. Dunia selalu membenci pengikut Yesus sebab
ajaran dan perilaku hidup yang bagi kebanyakan orang sangat berlawanan dengan
pandangan dunia mereka. Misalnya, soal keselamatan melalui iman kepada Tuhan
Yesus atau soal monogami dalam perkawinan Kristen. Dalam dunia kerja, sering
hambatan utama bukan pada integritas dan kinerja tetapi lebih pada sikap
diskriminatif soal kepercayaan. Contoh mutakhir adalah Gubernur Ahok yang
memimpin ibukota DKI Jakarta. Serangan kepadanya tak pernah surut apalagi
menjelang pilkada tahun 2017. Di sini nilai-nilai Pancasila mengalami ujian
yang tidak ringan bagi warga DKI Jakarta.
Kisah
mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus mengharukan dan membuat kita bangga.
Mereka teguh dalam iman meski konsekuensi mengerikan terbentang. Mereka diejek,
didera, dibelenggu, dipenjarakan, dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang dan menjadi pengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil
menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan (11:36-37). Harga yang dibayar
seharga hidup mereka sendiri. Mereka menerima konsekuensi berat atas iman dan
pengharapan kepada Kristus. Mereka membayar pengorbanan Yesus di atas kayu
salib dalam ketaatan mutlak sehingga tak ada jalan keluar lagi kecuali mati
bagi Sang Penebus.
Kesaksian
iman para pendahulu kita hendak membarui komitmen dan kasih kita kepada Tuhan
Yesus seumur hidup. Jika kita tahu apa alasan yang mendasari kecintaan mereka
kepada Tuhan Yesus, maka patut kita bersyukur ternyata kita tidak sendirian
dalam memikul salib. Jauh sebelum kita hidup, sudah banyak pengikut Tuhan Yesus
menjadi martir. Darah martir merupakan benih bagi pertumbuhan gereja di seluruh
muka bumi.
KJ. 424 : 3, 4
Doa: (Kami bersyukur jika
kami dapat bersekutu dan melayani. Tolong kami agar menggunakan waktu
anugerah-Mu dengan bertanggung jawab lewat pelayanan yang berkualitas dan
meneguhkan hati banyak orang untuk semakin setia mengasihi Tuhan Yesus.)
S.G.R.S/ar